demi selaksa waktu yang tersaji untuk mu
aku pedam mimpi ini begitu dalam
hingga ingatan pun tak akan mampu
untuk kembali menyentuh tentangnya
dan biar kan pedar rindu ini
menjadi bait bait puisi
dalam kesunyian malam
seiring semilir bayu
yang membasuh parasparas sepi
kurajah kan di sana isyarat
dari rasa ku
saat imaji tak lagi mampu aku tahan
untuk selalu merangkai kekaguman
atas keindahan yang kau sandang
bila nanti aku harus terpejam
di akhir katup kelopak sayu ku
jujur...
aku tak kuasa menghapus
parasmu dari kelopak yang kian berembun
namun aku akan segera terlelap
hingga aku tak akan bersuara
memanggil mu...
aku ingin engkau tetap damai
tanpa suara parau ini
No comments:
Post a Comment